Tingkatkan Kapasitas Tenaga Pendidik dan Kependidikan, SMKN 1 Baso Gelar In House Training

Baso (Media Center) – Dalam rangka meningkatkan kapasitas tenaga pendidik dan kependidikan serta untuk melahirkan lulusan yang berkarakter dan berwawasan global, SMK Negeri 1 Baso menggelar In House Training (IHT) di ruang serba guna SMKN 1 Baso, Jum’at (31/05/2024). IHT ini diagendakan selama 3 hari hingga 3 dan 4 Juni mendatang.


Kegiatan diikuti oleh seluruh pendidik dan tenaga kependidikan di lingkup SMKN 1 Baso. Adapun yang menjadi pemateri antara lain Drs. Andri Defrioka, M. Pd, Willia Zuwerni, S. Pd, M. Si, Dra. Mirawati,M. Si, Drs. Idial Subakti, M.T, Fitri Effendy, S. Psi, Elwis Susanti, S. Pd, Gr, Afriana M, S. Pd, Gr, dan Ilham Oktaviani, S. Pd.


Kepala SMKN 1 Baso melalui wakil bidang kurikulum Vivi Andriani, S. Pd menjelaskan IHT dipersiapkan dalam rangka menyongsong tahun ajaran baru 2024/2025. Guru-guru diharapkan mampu lebih optimal dalam mempersiapkan pembelajaran untuk dapat mewujudkan visi dan misi sekolah kedepan.
“Semoga dengan didatangkannya pemateri-pemateri yang ahli pada bidang-bidangnya, kita semua guru-guru di SMKN 1 Baso bisa meningkatkan kapasitas serta ‘merefresh’ keilmuan kita guna menciptakan pembelajaran yang sesuai dengan arahan kurikulum merdeka,” ujarnya.

Sementara itu, Drs. Andri Defrioka, M. Pd sebagai pemateri perdana menjelaskan bahwa kurikulum merdeka adalah pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, karena itu penting bagi guru untuk mengetahui karakter peserta didik.
“Di awal tahun pembelajaran, guru sudah harus bisa mendeteksi karakter termasuk kelebihan dan kekurangan peserta didik. Tidak zamannya lagi, guru memaksakan kehendak kepada peserta didik,” katanya.


“Guru harus selalu meng-upgrade dan meng-update kemampuan agar bisa menjadi guru yang menyenangkan peserta didik. Guru bukan sumber informasi satu-satunya, karenanya guru juga harus bisa merangsang rasa ingin tahu peserta didiknya,” imbuh Oka.


Pemateri yang juga merupakan Ketua APSI (Asosiasi Pengawas sekolah Indonesia) di Sumatera Barat ini juga menegaskan pentingnya pemanfaatan teknologi oleh tenaga pendidik, mengingat keberadaan teknologi sudah menjadi hal yang tak bisa terbantahkan lagi.
“Sudah berapa persen kita sebagai guru memanfaatkan teknologi untuk membantu proses pembelajaran siswa? Di sisi lain kita selalu mengkritisi penggunaan teknologi di kalangan pelajar. Semestinya sebagai guru, fenomena ini hendaknya bisa disikapi positif dengan meningkatkan kreatifitas dalam pembelajaran lewat pemanfaatan teknologi,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *